EPIROGENETIK/EPIROGENESA - BELAJAR BERSAMA CAH TINGKIR EPIROGENETIK/EPIROGENESA

EPIROGENETIK/EPIROGENESA

Posted by MERTA IRAWAN, S.Pd, M.Kom Sabtu, 07 Mei 2011 0 comments
APRESIASI
http://irlanders.wordpress.com/2009/12/04/petualangan-ke-pulau-buton-bagian-1/


Bayangkan jika kamu menjadi seekor burung! Apa yang dapat kamu rasakan dan saksikan pada saat kamu terbang melalang benua? Ya, indahnya panorama muka bumi dengan aneka warna serta bentuk alam majemuk tentu akan membuat kamu terkagum-kagum dan serasa ingin lebih dalam mengenalnya. Apabila kamu renungkan sejenak dimana kakimu berdiri. Kamu akan mendapatkan berdiri di atas pesawat luar angkasa besar yang disebut benua (daratan).
Tahukah kamu bahwa keelokan fenomena alam yang mengisi dan mewarnai kulit Bumi sekitarmu ini sebagian besar berada di daratan. Adakah keterkaitan antara fenomena itu dengan kehidupan yang ada di bumi ini serta bagimana terjadinya ? Dengan membaca mempelajari ini kamu bisa memahami sekaligus menghayati tentang arti penting benua serta isinya bagi kehidupan dibumi ini.
EKSPLORASI
Wisata sejarah bumi adalah perjalanan lintas waktu yang berjarak sampai bermilyar-milyar tahun lamanya. Menjelajahi awal kondisi muka bumi yang masih labil serta belum adanya kehidupan. Disisi lain aktivitas tektonik dan vulkanik mengalami klimaks di segala penjuru bumi. Perubahaan yang ekstrem dan global itu merupakan perjalanan bumi untuk menyempurnakan dirinya. Dari sisi positifnya, perubahaan yang terjadi akan bermuara bagi tempat kehidupan yang layak misalnya terbentuknya aneka sumber daya alam seperti tanah yang subur, deposit tambang melimpah, air tawar meluas dan sebagainya yang semuanya dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya.  Sedangkan sisi negatif merupakan efek yang kurang signifikan berupa pemisahaan antar benua oleh lautan akibat pergerakan lempeng tektonik baik secara lateral (konvergen dan divergen) serta vertikal.
Walaupun tenaga tektonik telah membawa perubahaan besar pada muka bumi tetapi tidak seorang pun yang mampu merasakan serta memprediksi saat terjadinya. Fenomena ini berupa gerakan muka bumi naik atau turun dalam skala luas dan waktu yang lama yang disebut gerak epirogenetik.
ELABORASI
Gerak epirogenetik adalah gerakan bentuk muka bumi dalam waktu yang lambat serta daerah yang luas.  Perhatikan animasi berikut ini.

Kamu bisa mengetahui dan menganalisa tentang bentuk-bentuk gerak epirogenetik. Fenomena ini berkaitan  teori tektonik lempeng (Alfred L Wagener), tumbukan antar lempeng tektonik benua dan samudera. Epirogenetik negatif terjadi karena tunjaman lempeng samudera secara perlahan-lahan terhadap lempeng benua sehingga terangkat dan seolah-olah air laut turun misalnya di pulau buton dan timor. Pengangkatan pulau buton karena tunjaman lempeng samudera pasifik terhadap lempeng Eurasia .Sedangkan pulau timor akibat tunjaman lempeng indo-australia terhadap lempeng Eurasia. 

Gerak epirogenetik positif karena adanya lempeng benua yang dasarnya hancur akibat tunjaman lempeng samudera sehingga terjadi gerakan turun lempeng benua dan seolah-olah air laut naik seperti kepulauan Maluku. Hal ini terjadi karena tunjaman lempeng indo-australia terhadap lempeng pasifik.

KONFIRMASI
  1. Keelokan muka bumi serta sumber daya alam di dalamnya akibat tenaga tektonikme salah-satunya adalah gerak epirogenetik.
  2. Epirogenetik positif terjadi karena dasar lempeng benua yang runtuh akibat tunjaman lempeng samudera sedangkan epirogenetik negative akibat dasar lempeng benua yang terangkat karena tunjaman lempeng samudera.

LATIHAN SOAL
    TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
    Judul: EPIROGENETIK/EPIROGENESA
    Ditulis oleh MERTA IRAWAN, S.Pd, M.Kom
    Rating Blog 5 dari 5
    Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://www.mertaproject.com/2011/05/wisata-teristrial.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

    0 comments:

    Posting Komentar

    Cara Buat Email Di Google | Copyright of BELAJAR BERSAMA CAH TINGKIR.