Oktober 2012 - BELAJAR BERSAMA CAH TINGKIR Oktober 2012

TAWURAN BERAWAL PEMBIARAN

Posted by MERTA IRAWAN, S.Pd, M.Kom Senin, 01 Oktober 2012 0 comments
"Ini sudah merisaukan kami. Tahun 2012 ini, sudah 16 meninggal karena tawuran sekolah. Pemerintah harus memberikan penjelasan, dan kami harus memberi respon sebelum persoalannya makin rumit," katanya di Jakarta, Ahad (Legislator/Harian Analisa)

BUKAN SALAH KAMI

Tawuran merupakan masalah lama dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pembiaran kondisi ini telah menyebabkan aktor-aktor tawuran semakin menjadi-jadi. Pada awalnya hanya menebarkan teror sebatas melukai lawan sekolah namun sekarang sudah mengarah kepada pembunuhan (kriminalitas).
Sebenarnya setiap anak itu mempunyai hati yang tulus baik hanya lingkungan yang mengubah mereka. Lingkungan keluarga tidak hangat lagi, lingkungan sekolah yang tidak peduli lagi serta lingkungan masyarakat yang tidak familiar lagi. Pembiaran itu akan menghasilkan kebebasan yang tak-terkendali yang berujung pada pergaulan yang salah. Akhirnya akan bermuara pada kasus perkelahian antar pelajar. Dengan lingkungan yang baik kita akan meciptakan mereka dengan sebaik-baiknya. Penerapan solusi yang sebenarnya diharapkan mampu meningkatkan kesadaran peserta didik akan anti perkelahian massal sehingga menekan kasus tawuran di Indonesia.
A. Ketegasan pemangku kepentingan
Kemendiknas dan Diknas Provinsi harus menekankan pendidikan karakter bangsa sebagai bekal output disamping kuantitas nilai. Permodelan sekolah berkarakater bangsa menjadi target utama dari Sisdiknas. Pemberian gelar bagi sekolah yang berkarakter bangsa layaknya SSN / RSBI akan menumbuhkan keteladanan bagi sekolah-sekolah lainnya. Dengan format sekolah berpendidikan karakter bangsa sedikit demi sedikit akan mampu meningkatkan kesadaran positif bagi warga sekolah. 
B. Diknas Kabupaten /Kota
Diknas Kabupaten/Kota mempunyai peran penting dalam penegakan kedisplinan bagi masing-masing sekolah. Pemberian sangsi yang tegas kepada pihak sekolah merupakan syarat mutlak bagi sekolah terlibat tawuran misalnya pencopotan jabatan kepala sekolah dan peringatan guru-guru terkait. Ketegasan ini diharapkan mampu meningkatkan kedisiplinan para pemangku kepentingan di sekolah.
C. Aparat Sekolah
Penegakan ketegasan sangsi terhadap siswa tawuran merupakan syarat mutlak. Apabila siswa terlibat tawuran dikenakan sangsi dikembalikan orang tua maka akan menjadi shok terapi bagi siswa yang lain. Kondisi ini akan menciptakan suasana yang kondusif bagi pergaulan antar siswa baik di dalam sekolah maupun diluar sekolah.
D. Aparat berwajib dan Masyarakat
Partisipasi aktif aparat berwajib dan masyarakat dalam melerai dan mengamankan tawuran di lapangan. Keadaan ini akan membantu pihak sekolah dalam mengeksekusi aktor-aktor terlibat tawuran. Kerjasama antara aparat berwajib, masyarakat dengan pihak sekolah dalam menanggulangi tawuran menjadi kunci sukses dalam dunia pendidikan
E. Orang Tua
Kepedulian keluarga merupakan control baik dalam membentuk watak si anak. Pemberian reward dan kedisiplinan dalam keluarga akan menumbuhkan karakter yang baik dengan sendirinya. Sebenarnya tawuran pelajar muncul karena hilangnya kepedulian orang tua dan kehangatan suatu keluarga.

Penerapan solusi diatas sudah pasti mampu mengurangi kasus tawuran pelajar di Indonesia. Sebenarnya setiap anak itu mempunyai hati yang tulus baik hanya lingkungan yang mengubah mereka. Lingkungan keluarga tidak hangat lagi, lingkungan sekolah yang tidak peduli lagi serta lingkungan masyarakat yang tidak familiar lagi. Pembiaran itu akan menghasilkan kebebasan yang tak-terkendali yang berujung pada pergaulan yang salah. Akhirnya akan bermuara pada kasus perkelahian antar pelajar.
Dengan lingkungan yang baik kita akan meciptakan mereka dengan sebaik-baiknya.

Baca Selengkapnya ....
Cara Buat Email Di Google | Copyright of BELAJAR BERSAMA CAH TINGKIR.